Waktu-waktu yang terlarang bagi kaum muslimin untuk berpuasa*


Bismillahi


      Seperti yang telah kita ketahui, bahwa Rasulullah alaihi sholatu was salam telah memotivasi umatnya untuk banyak melakukan puasa-puasa sunnah. Namun, hendaknya kita juga perlu mengetahui apakah Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam melarang umatnya untuk melakukan puasa sunnah di hari-hari tertentu didalam satu tahun. Dengan harapan jika kita mengetahui hari-hari tersebut, kita dapat menghindari dari berpuasa pada hari-hari itu. Hal ini dikarenakan setiap apa yang Rasulullah larang wajib bagi umatnya untuk menjauhi hal tersebut sebagaimana firman Allah ta’ala (yang artinya): dan apa saja yang diberikan rasul kepada kalian maka terimalah dan apa saja yang rasul larang maka berhentilah darinya (Al Hasyr; 7) 
      Syeikh abdurrahman as sa’di rahimahullah berkata dalam menafsirkan ayat diatas: ayat diatas mencakup perkara-perkara aqidah dan ibadah, yang lahir ataupun batin, dan bahwasanya apa-apa yang dibawa oleh rasulullah alaihi sholatu wa salam, wajib bagi hamba untuk mengambilnya dan mengikutinya, dan apa saja yang ditetapkan oleh rasulullah alaihi sholatu wa salam dalam hukum suatu permasalahan maka hal itu sama statusnya sebagaimana ketetapan Allah. Tidak ada sama sekali keringanan dan alasan bagi siapapun untuk meninggalkan keputusan rasulullah alaihi sholatu wa salam tersebut, dan tidak boleh bagi siapapun untuk mendahulukan perkataan siapapun di atas perkataan rasulullah alaihi sholatu wa salam, kemudian Allah ta’ala memerintahkan seorang hamba untuk bertaqwa yang didalamnya terdapat kehidupan hati, dan dengan ketaqwaan tersebut akan digapai kebahagiaan yang abadi dan kemenangan yang besar dan apabila ditinggalkan hal tersebut maka terdapat di dalamnya kecelakaan yang abadi dan juga adzab yang abadi dan siksaan yang kekal (taisir karimir rahman fi tafsir kalamil mannan, syeikh abdurrahman bin nashir as sa’dy hal 851, cet ke 4 muasasah ar risalah lebanon)


Insya Allah dalam tulisan ini akan kami uraikan secara ringkas permasalahan ini.
Para ulama telah mengumpulkan berbagai dalil dan hadits yang termaktub di dalamnya larangan rasulullah alaihi sholatu wa salam kepada umatnya untuk berpuasa pada hari tersebut. Seperti yang kami dapatkan di dalam kitab al wajiz fi fiqh sunnah wal kitabil aziz mengenai pembahasan ringkas menyangkut hari-hari apa sajakah yang rasulullah alaihi sholatu wa salam larang umatnya untuk berpuasa, berikut perinciannya

1.Dua Hari raya kaum muslimin

Dalilnya: sebuah hadits dari abu ubaid rahimahullah, dia berkata, aku pernah menyaksikan ied bersama umar bin khotob radhiyallahu anhu, lalu umar radhiyallahu anhu berkata: dua hari ini adalah dua hari yang Rasulullah alaihi sholatu wa salam melarang kami untuk berpuasa di dalamnya, yaitu hari dimana kalian berbuka dari puasa kalian (tanggal 1 syawal yang bertepatan dengan hari idul fitri) dan hari dimana kalian memakan sembelihan-sembelihan kalian didalamnya (hari idul adha) ( HR Bukhari Muslim, Daud no 2/799/1137)

2.Hari-hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijah)

Dalilnya: sebuah hadits dari abu maroh budak ummu hani, bahwasanya dia masuk bersama abdullah bin umar kepada amr bin al ash, kemudian dia menyodorkan makanan kepada keduanya lalu berkata, makanlah!”, maka abu marroh berkata: sesungguhnya aku sedang berpuasa!”, maka Amr bin al ash berkata, makanlah!” karena hari ini adalah hari yang mana Rasulullah alaihi sholatu wa salam memerintahkan kami untuk berbuka, dan melarang kami dari berpuasa pada hari ini. Imam malik rahimahullahu berkata: hari itu adalah hari tasyriq (Shahih, HR Abu Daud no 8/232/1997)

3.Hari Jum’at tanpa diawali atau didahului berpuasa di hari yang lain kecuali berpuasa di hari jum’at dengan sebab bertepatan dengan hari puasa arafah atau as syuro

Dalilnya: sebuah hadits dari abu hurairoh radhiyallahu anhu berkata, aku mendengar Nabi alaihi sholatu wasalam bersabda: janganlah salah seorang kalian berpuasa di hari jum’at kecuali kalau bersama dengan hari sebelumnya atau sesudahnya ( HR Bukhari Muslim, Tirmdizi no 2/123/74)


4.Hari Sabtu tanpa diawali atau didahului berpuasa di hari yang lain kecuali berpuasa di hari sabtu
dengan sebab bertepatan dengan hari puasa arafah atau as syuro
Dalilnya: sebuah hadits dari Abdullah bin busr dari saudara perempuannya ( Asma’) bahwasanya Nabi sholallahu alaihi wa salam bersabda: janganlah kalian berpuasa ( yang hukumnya dianjurkan) di hari sabtu kecuali (apabila hari itu bertepatan dengan, pen) puasa yang diwajibkan atas kalian..( Shahih, Abu Daud no 6/46/232)


5.Pertengahan kedua bulan sya’ban bagi siapa yang belum membiasakan berpuasa di hari-hari sebelumnya ( semisal berpuasa di 15 hari awal dari bulan sya’ban atau dia terbiasa berpuasa sunnah di bulan-bulan lain )
Dalilnya: sebuah hadits dari abu hurairoh radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah alaihi sholatu wa salam bersabda: jika masuk pertengahan sya’ban janganlah kalian berpuasa (Shahih, HR Abu Daud no 6/46/232)

6.Hari yang Meragukan (tanggal 30 sya’ban)

Dalilnya: dari ammar bin yasir radhiyallahu anhu berkata: barangsiapa yang berpuasa pada tanggal 30 sya’ban, naka dia sungguh telah berbuat durhaka kepada Abul Qasim alaihi sholatu wa salam ( rasulullah alaihi sholatu wa salam ) (Shahih, Al Irwa’ 921, Tirmidzi no 2/97/681)

7.Berpuasa selama satu tahun penuh tanpa berbuka di hari apapun atau berpuasa setahun penuh dan berbuka di hari-hari yang diharamkan berpuasa pada hari itu

Dalilnya: Sebuah hadits dari Abdullah bin umar radhiyallahu anhuma berkata: Rasulullah alaihi sholatu wa salam berkata kepadaku: wahai abdullah bin umar !” apakah engkau berpuasa sepanjang tahun ( di siang harinya) dan sholat malam, jika enkau melakukan hal itu, cekunglah matamu dan menjadi lemas (1) . kemudian beliau alaihi sholatu wa salam bersabda: tidak ada puasa bagi siapa saja yang berpuasa sepanjang tahun ( orang tersebut tidak diberi pahala atas puasa yang dia lakukan sepanjang tahun (2) ) ( HR Bukhari dan Muslim)

8.Larangan bagi istri dari berpuasa ( sunnah ) ketika suaminya ada di rumah bersamanya dan belum meminta izin
Dalilnya: sebuah hadits dari abu hurairoh radhiyallahu anhu, telah bersabda Rasulullah alaihi wa salam: janganlah seorang istri berpuasa (sunnah) ketika suaminya di rumah bersamanya kecuali atas ijin dari suaminya (HR Bukhari dan Muslim)

Demikian Hari-hari yang Rasulullah alaihi sholatu wa salam larang umatnya untuk berpuasa pada hari tersebut, semoga bermanfaat bagi saya dan kaum muslimin dimanapun berada, Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimus shalihat

Selesai di tulis Di Wisma Darut Tauhid, Pogung Kidul pada 21 Ramadhan 1430 H / 11 Oktober 2009
Abu Hafsah Putra Ibnu Winarno dikoreksi oleh Al Ustadz Abu Muslih Ari Wahyudi S.Si



* Al Wajiz Fi Fiqh Sunnah wal kitabil aziz, hal 208-210 cet ke 3 Dar Ibnu Rajab mesir
(1) (2) Tahqiq Shahih Bukhari oleh DR. Musthafa Dib Al Bugha Cet ke 3 Dar Ibnu Katsir diambil dari maktabah syamilah

Comments

Abey said…
Hayo prakteknya dong akhi..masa teori mulu..:-D