Siapa yang Boleh tidak Sholat Jum’at ?


Dengan Menyebut Nama Allah Ar Rahman Ar Rahim
                Segala puji bagi Allah penguasa alam semesta, pemilik hari pembalasan dan hari-hari yang ada seluruhnya, Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah shalalahu alaihi wa salam, keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dengan memohon taufiq dan inayah Tuhan semesta alam, pada kesempatan kali ini akan kami sampaikan satu pembahasan mengenai orang-orang yang tidak wajib melaksanakan shola Jum’at.
Sholat Jum’at adalah Kewajiban[1]
                Saudaraku yang dimuliakan Allah ta’ala, ketahuilah Allah dan Rasul-Nya telah mensyariatkan didalam Al Qur’an dan Sunnah bahwa sholat jum’at adalah sebuah kewajiban bagi seluruh kaum muslimin kecuali orang-orang yang dikecualikan berdasarkan dalil. Allah ta’ala berfirman (yang maknanya):
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian telah diseru untuk melaksanakan sholat jum’at maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikia itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui (Al Jumu’ah ; 9)
Rasulullah sholallahu alaihi wa salam bersabda (yang maknanya):
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka wajib baginya menegakkan sholat jum’at  (HR Daruquthni 2/3, Hasan li Ghairihi lihat Al Irwa’ 3/57)
dan sebagaimana yang telah kita ketahui dalam kaidah  pokok agama islam bahwa perintah dalam Al Qur’ann dan Sunnah berlaku umum bagi seluruh kaum muslimin laki-laki ataupun perempuan, orang merdeka maupun budak. Selain Al Qur’an dan Sunnah menetapkan wajibnya Sholat jum’at, seluruh ulama kaum muslimin telah sepakat kewajiban sholat jum’at, meskipun mereka berselisih pendapat apakah hukumnya wajib kifayah atau wajib ain. Dan yang rojih berdasarkan dalil-dalil yang tegas, hukum sholat jum’at adalah wajib ain[2]
Mereka Yang Boleh Meninggalkan Sholat Jum’at
                Setelah kita mengetahui bahwa sholat jum’at hukumnya fardhu ain, perlu bagi kita untuk mengetahui apakah sholat jum’at hukumnya fardhu ain secara mutlak pada setiap keadaan dan individu kaum muslimin, ataukah ada waktu-waktu dan person-person yang dikecualikan baginya kewajiban sholat berjama’ah. Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda (yang maknanya):
Sholat jum’at adalah sebuah kewajiban bagi setiap orang yang sudah baligh kecuali: hamba sahaya, wanita muslimah, anak kecil yang belum baligh, atau orang yang sakit (HR Abu Daud no 1067, dihasankan oleh Al-Bani dalam Al-Irwa 3/57)
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka wajib atasnya sholat jum’at kecuali bagi: orang yang sakit, musafir, wanita muslimah, atau hamba sahaya (HR Daruquthni 2/3, Hasan li Ghairihi lihat Al Irwa’ 3/57)
                Berdasarkan dalil-dalil diatas maka orang-orang yang tidak wajib melaksanakan sholat jum’at ada 5 golongan:
1)      Orang yang Sakit yang memberatkannya untuk melakukan sholat jum’at adapaun jika sebatas pilek, lecet, sedikit batuk-batuk atau sakit-sakit yang ringan lainnya, maka tidak halal baginya untuk meninggalkan sholat jum’at
2)      Musafir yang bepergian sejauh perjalanan yang disebut safar berdasarkan kebiasaan lingkungannya
3)     Hamba sahaya
4)     Anak kecil yang belum baligh
5)     Muslimah
Sekian pembahasan singkat dari kami, semoga bermanfaat bagi penulis pribadi dan seluruh kaum muslimin. kita memohon kepada Allah agar selalu diberikan taufiq dan inayah-Nya agar mampu berjalan diatas shirathal mustaqim hingga ajal tiba. Alhamdulillah aladzi bi ni’matihi tatimus shalihaat,
                                                                 Wisma MTI 11:07, 4 Juni 2010
                                                                                Al Faqir ilaa Rabbihi Rahmat  Ariza Putra



[1] Pembahasan ini kami sarikan dari Shahih Fiqih Sunnah 1/573-574, Syaikh Abu Malik Kamal bin Sayid Salim. Maktabah Tauqifiyyah
[2] Shahih Fiqih Sunnah 1/574, Syaikh Abu Malik Kamal bin Sayid Salim. Maktabah Tauqifiyyah

Comments