Menjauhi Dosa Besar sebab Terhapusnya Dosa Kecil


بسم الله الرحمن الرحيم
                Segala puji bagi Allah  Dzat yang Maha Perkasa. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam. Saudaraku yang dimuliakan Allah ta’ala melalui tulisan singkat ini, dengan memohon taufiq dan inayah-Nya, saya akan berbagi sedikit ilmu  tentang makna dan penjelasan firman Alah ta’ala pada surat An-Nisa’ ayat 31 yang saya dapatkan dari kitab Taisir Karimir Rahman Fi Tafsir Kalamil Mannan karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’dy Rahimahulahu ta’ala.
إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga). (An Nisa 31)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’dy Rahimahullahu berkata ketika mengomentari ayat ini: ayat ini menunjukkan kebaikan Allah ta’ala kepada para hamba-Nya yang beriman, Allah berjanji kepada mereka jika mereka menjauhi dosa-dosa besar yang terlarang maka Allah akan mengampuni seluruh dosa-dosa kecil dan keburukan mereka kemudian memasukkan mereka kedalam surga yang didalamnya terdapat berbagai macam kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam pikiran manusia.
Beliau melanjutkan, melaksanakan segala bentuk kewajiban juga termasuk kedalam meninggalkan dosa-dosa besar, karena meninggalkan kewajiban adalah sebuah dosa yang tergolong kedalam dosa besar.  Semisal melaksanakan sholat 5 waktu, puasa ramadhan, dan sholat jum’at, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu alaihi wa salam: 
الصلوات الخمس والجمعة إلى الجمعة ورمضان إلى رمضان مكفرات لما بينهما ما اجتنبت الكبائر
Dari satu sholat ke sholat 5 waktu yang lain, dari satu sholat  jum’at ke sholat jum’at yang lain dan dari satu ramadhan ke ramadhan yang lain adalah penghapus dosa yang terjadi diantara keduanya selama menjauhi dosa-dosa besar (HR Muslim no 344).
Adapun pengertian yang paling bagus untuk makna dosa besar adalah segala bentuk dosa yang pelakunya medapatkan hukuman didunia (semisal pencuri dihukum potong tangan, pezina muhson dirajam sampai mati dll). Atau pelakunya diancam dengan siksaan di akhirat, atau  ditiadakan keimanan dari pelakunya atau pelakunya  mendapat murka dan laknat Allah dan Rasul-Nya[1]
Pelajaran yang bisa diambil dari ayat ini[2]:
1.     Wajibnya menjauh dari seluruh dosa-dosa besar, dan menahan diri dari melakukan dosa-dosa besar sampai ajal menjemput
2.     Dosa terbagi kedalam 2 jenis, dosa besar dan dosa kecil, dan karena wajib bagi seorang muslim untuk menjauhi segala jenis dosa, besarnya maupun kecilnya maka wajiib pula bagi kaum muslimin untuk mengetahui dan mengenal macam-macam dosa besar maupun kecil, karena bagaimana mungkin seorang dapat menghindar dari suatu bahaya sementara dia tidak tahu mana sajakah yang termasuk hal yang membahayakan bagi dirinya. Adapun bagi seseorang yang terlanjur terjatuh kedalam perbuatan dosa, maka hendaknya dia bertaubat karena orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak pernah melakukan perbuatan dosa
3.      Surga adalah satu tempat yang tidak bisa dimasuki kecuali oleh orang-orang yang suci dan bersih jiwanya disebabkan menjauhi berbagai macam dosa besar dan perbuatan keji.
Sekian yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi saya pribadi dan seluruh kaum muslimin, Alhamdulillah aladzi bi ni’matihi tatimus shalihaat
Pogung Rejo 22 Ramadhan 1431 H. Rahmat Ariza Putra.
Muraja’ah Ustadz Abu Salman Hafidzhahullahu ta’ala



[1] Diringkas dari tafsir as-sa’dy , maktabah syamilah
[2] Lihat Aisirut tafasir maktabah syamilah

Comments