Sudah Jam 11, Ayo Ke Masjid biar dapat Onta! Benarkah Hal ini?


Bismillah

                Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta Salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

                Kembali lagi dengan saya untuk mengupas hal-hal yang dianggap benar oleh masyarakat. Akan tetapi nyatanya bertentangan dengan sumber kebenaran yaitu Al Qur’an, As Sunnah dan pemahaman Ulama. Pembahasan yang sedikit ini, akan membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan sholat Jum’at.  Ada satu kesalaha-pahaman sebagian kaum muslimin terhadap sebuah hadits.

                Hadits tersebut terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim. Berikut teks lengkap hadits itu. Barangsiapa yang mandi dihari jum'at. Kemudian pergi menuju masjid di awal waktu, maka seolah-olah dia berqurban dengan onta. Siapa saja yang menuju masjid diwaktu yang kedua, maka seolah-olah dia berqurban sapi. Barangsiapa yang berangkat di waktu yang ketiga, maka seolah-olah dia berqurban dengan kambing jantan yang memiliki 2 tanduk, Barangsiapa yang pergi di waktu yang ke empat maka seolah-olah dia berqurban dengan ayam. Dan siapa saja yang berangkat di waktu yang ke lima maka seolah-olah berqurban dengan telur. Maka jika imam telah tiba, malaikat yang sebelumnya bertugas di pintu-pintu masjid untuk mencatat siapa saja hadir di hari jumat, berpaling lalu mendengarkan khutbah khatib. (HR Bukhari dan Muslim)

                Seperti yang telah kita sampaikan diawal. Pada tulisan ini tidak dibahas hadits ini secara keseluruhan. Hanya satu poin saja yang akan kita diskusikan. Yaitu teks yang disalah-artikan oleh sebagian kaum muslimin. Teks dalam hadits ini yang menjelaskan pembagian 5 waktu manusia berangkat ke masjid.

Tak jarang teman baik kita mengajak untuk segera menuju ke Masjid guna menunaikan sholat juma’t. Umumnya mengiming-imingi kita dengan perkataan. Ayo cepat ke masjid, sekarang sudah jam 11 lebih. Kalau tidak bersegera, bisa-bisa kita kehilangan pahala qurban onta!”. Lantas mereka berdalil dengan hadits diatas. Yang jadi pertanyaan. Benarkah  pemahaman tersebut? Pemahaman yang dilandasi logika bahwa kelima waktu tersebut dibagi berdasarkan urut-urutan waktu kedatangan orang ke masjid. Artinya siapa yang datang paling awal, dia yang mendapat pahala qurban onta dan seterusnya. Meskipun mereka tiba di masjid saat matahari berada dipuncak orbitnya.

Untuk memahami hadits tersebut. Patut bagi kita untuk bertanya kepada para Ulama. Allah ta’ala berfirman (yang artinya): Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan (ulama) jika kamu tidak mengetahui (QS. An-Nahl : 43).

Syaikh Abdullah Ali Bassam Rahimahullahu, salah seorang ulama besar ahlu sunnah yang bebeberapa tahun lalu wafat berkata dalam itab Tasiril Alam. Kitab ini adalah karangan beliau yang menjelaskan makna dan faidah dari hadits-hadit yang terdapat dalam Umdathul Ahkam termasuk hadits diatas. Beliau berkata: Pembagian ke 5 waktu dalam hadits tersebut dimulai sejak terbit matahari sampai imam tiba di masjid untuk berkhutbah dengan pembagian yang seimbang atau sama[1].

Artinya apabila matahari terbit pukul 06.00 sementara imam masjid tiba pukul 12.00, terdapat jeda waktu 6 jam. Maka 6 jam tersebut dibagi 5. Sehingga setiap bagian memiliki rentang waktu 72 menit. Siapa yang tiba di masjid untuk melaksanakan sholat Jum’at pukul 06.00-07.12 dirinya berhak atas pahala yang semisal dengan pahala berqurban dengan onta. Demikian seterusnya hingga tepat pukul 12.00.[2]

Demikian ulama menjelaskan definisi pembagian waktu yang terdapat pada hadits tersebut. Semoga apa yang beliau Rahimahullahu katakana menjadi titik balik kita untuk memahami hadits tersebut dengan benar. Yang salah dari tulisan ini berasal dari saya dan godaan syaithan. Kebenaran absolut milik Allah semata. Alhamdulillah aladzi bi ni’matihi tatimus shalihaat.

Rahmat Aria Putra




[1] Taisir Alam syarah umdathul ahkam 1/265
[2] Penjelasan tambahan dari ustadz Aris Munandar Hafidzhahullahu

Comments