Sifat Penghuni Surga Pada Diri Nabi Ibrahim Alaihissalam


Bismillah
                Segala puji bagi Allag Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga senatiasa tercurah kepada Abul Qosim Shallallahu alaihi wa sallam, kelauraga, sahabat dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

¨bÎ) zOŠÏdºtö/Î) šc%x. Zp¨Bé& $\FÏR$s% °! $ZÿŠÏZym óOs9ur à7tƒ z`ÏB tûüÏ.ÎŽô³ßJø9$# ÇÊËÉÈ

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan 
(Tuhan) (An Nahl;120)

Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al Qor’awi Hafidzhahullahu berkata: ayat ini menunjukkan siapa saja yang memiliki ke 4 sifat seperti yang disebutkan dalam ayat diatas. Dia berhak menjadi penghuni surga tanpa hisab ataupun hukuman di neraka sebelumnya. Sebagaimana Nabi Ibrahim yang ada pada diri beliau sifat-sifat tersebut sehingga beliau mendapat ganjaran berupa surga tanpa hisab dan azab.

       Apa sajakah ke 4 sifat tersebut? Berikut penjelasannya.

Condong Kepada Tauhid dan Berpaling dari Syirik
               
                     Ayat ini menyebut Nabi Ibrahim Alaihissalam sebagai orang yang hanif. Apakah hanif itu? Hanif adalah sebutan bagi orang-orang yang maksud dan tujuan hidupnya terfokus pada upaya untuk mentauhidkan Allah. Disamping itu,  ia selalu dalam posisi menjauh dari segala bentuk kesyirikan baik yang kecil maupun besar.

Senantiasa Ta’at dan Khusyu’

                Allah ta’ala menyebut Nabi Ibrahim dengan $\FÏR$s% yang artinya orang yang senantiasa khusyu’ dan terus menerus dalam melakukan ketaatan kepada Allah. Bukankah Allah ta’ala berfirman:
Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya. Mereka itu orang-orang yang akan mewarisi surga firdaus dan kekal didalamnya (Al Mu’minun; 1, 2,10,11)

Selamat dari segala bentuk Kesyirikan

                Disebutkan dengan gamblang pada ayat tersebut bahwa Nabi Ibrahim sekali-kali bukan termasuk orang yang melakukan perbuatan kesyirikan. Baik dalam uluhiyyah, rububbiyah, asma dan sifat. Tidak pula syirik akbar pembatal keimanan maupun syirik asghar penghapus amalan. Beliau adalah orang yang menyelisihi musyrikin baik dalam keyakinan, ucapan atau perbuatan. 
Penentang segala bentuk syirik yang berakar ditengah-tengah umatnya saat itu.

Pemimpin dan Teladan dalam Agama.

                Dalam ayat diatas, Nabi Ibrahim Alaihissalam  disebut sebagai umat, umat yang dimaksud adalah pemimpin, pembimbing dan teladan dalam kebaikan. Disebut demikian karena beliau telah menyempurnakan kesabaran terhadap ujian dan keyakinan beliau dalam beragama sehingga membuahkan kepimpinan dalam agama.  Selain itu Ilmu dan amal beliau selalu berjalan beriringan. Dimana beliau selau mengamalkan ilmu yang beliau ketahui.
            
           Demikian apa yang bias saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Alhamdulillahi aladzi bi ni’matihi tatimus shalihaat.

Diselesaikan  03:59 dini hari 12 Mei 2011
Kamar Kecil Pogung Rejo
Rahmat Ariza Putra
1) seluruh isi tulisan ini disarikan dari kitab al jadid dan fathul majid





Comments