Ulama Bertanya Kepada Ulama, Kenapa kita tidak?


Bismillah

                Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alama. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

                Jamak kita temui seseorang berbuat sebuah kesalahan akibat enggan bertanya. Sombong, angkuh, ujub mungkin diantara penyebab ketidakmauan orang tersebut untuk bertanya. Padahal banyak disekitarnya manusia-manusia yang ahi dalam permasalahan yang dia kerjakan. Kalau saja dia rendah hati lalu bertanya kepada sanga pakar yang dekat dengannya. Tentu kesalahan dapat diminimalisir.

                Ada satu pertanyaan yang patut disodorkan kepada mereka yang sombong dan merasa paling hebat sehingga tidak perlu bimbingan sang maestro. Apa yang menyebabkan engkau sombong?. Padahal para ulama saja tidak malu untuk bertanya kepada ulama yang lain dalam persoalan yang belum dikuasainya? Bukankah angkuh untuk bertanya akan melanggengkan kedunguan.

                Untuk menyadarkan kita semua untuk segera melepaskan kesombongan terhadap ilmu. Berikut ini akan diceritakan kerendahan hati seorang ulama. Ahli ilmu yang tidak ragu bertanya kepada orang lain tentang sebuah ilmu yang memang tidak dia kuasai dengan baik.

                Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullahu pernah ditanya sebuah permasalahan pada saat belia u menjabat sebagai mufti Saudi Arabia.  Bolehkah memakai gelang-gelang yang terbuat dari kuningan untuk mengatasi rematik?.

                Beliau menjawab. Aku telah melihat lembaran-lembaran yang  berisikan penjelasan mengenai spesifikasi gelang-gelang kunin gan yang muncul belakangan ini. Aku kabarkan  kepadamu bahwa diriku telah mempelajari  banyak hal terkait gelang itu. Selain itu akupun telah bertanya kepada sejumlah Professor dan dosen universitas. Lalu kamipun bertukar pikiran tentang masalah tersebut[1]

                Subhanallah. Seorang Syaikh Bin Baz Rahimahullahu yang hafal ratusan ribu hadits dan menguasai beragama ilmu islam secara mendalam masih merasa perlu untuk bertanya kepada orang lain. Beliau tidak sungkan-sungkan untuk mengajukan pertanyaan kepada para ahli kedokteran untuk mencari jawaban. Apakah secara empiris gelang kuningan dapat menyembuhkan penyakit rematik. karena memang beliau Rahimahullahu tidak menguasai ilmu medis.

                Maka bagaimana dengan kita yang belum menguasai bidang keilmuwan tertentu, baik agama maupun dunia. Apakah pantas kita tetap bertahan dengan kesombongan dan rela kehilangan ilmu juga terjerumus kedalam kesesatan ? tentu saja kita tidak ingin hal itu terjadi. Bukankah Allah ta’aa berfirman “Maka bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kalian tidak mengetahuinya.” [Al-Anbiya’: 7]

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’dy Rahimahullahu berkata: meskipun sebab diturunkannya ayat ini khusus yaitu perintah untuk bertanya tentang keadaan par rasul terdahulu kepada ahi taurat dan injil. Akan tetapi ayat ini bersifat umum dalam semua perkara agama. Baik itu pokok agama maupun cabang-cabangnya. Jika seseorang tidak memiliki ilmu tentang hal tersebut maka hendaknya dia bertanya kepada manusia yang mengetahuinya. Didalam ayat tersebut terdapat perintah untuk bertanya dan beajar kepada orang berilmu.[2]

Demikian apa yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Alhamdulillahi Aladzi bi Ni’matihi tatimus shalihaat






[1] Diambil dari majalah fatwa vol: VI/01 hal 41
[2] Tafsir As Sa’di hal 519

Comments