Syarah Doa Istikharah

Bismillah

                Segala puji bagi Allah ta’ala yang telah mengkaruniakan nikmat taubat mereka yang berusaha.  Shalawat serta salam semoga salam senantiasa Allah curahkan kepada Rasulullah shallallahu. Nabi dan Rasul akhir zaman yang mengajarkan kepada umatnya berbagai doa yang mustajab.

                Insya Allah pada kesempatan ini akan dibahas makna-makna yang terkandung dalam doa istikhoroh yang diambil dari kitab  syarah hisnul muslim. Berikut ini teks lengkap doa istikhoroh

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ الاِسْتِخَارَةَ فِى الأُمُورِ كُلِّهَا ، كَمَا يُعَلِّمُ السُّورَةَ مِنَ الْقُرْآنِ يَقُولُ « إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ هَذَا الأَمْرَ - ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ - خَيْرًا لِى فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ - قَالَ أَوْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى - فَاقْدُرْهُ لِى ، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، اللَّهُمَّ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّهُ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى - أَوْ قَالَ فِى عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ - فَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ، ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ »

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengajari para sahabatnya shalat istikhoroh dalam setiap urusan. Beliau mengajari shalat ini sebagaimana beliau mengajari surat dari Al Qur’an. Kemudian beliau bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a:

Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih

Ya Allah, sesungguhnya aku beristikhoroh pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak. Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghoib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebut urusan tersebut) baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridho dengannya.” (HR Bukhari )

Penjelasan
  1. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengajari para sahabatnya shalat istikhoroh dalam setiap urusan.
    1. Yang dimaksud urusan dalam hadits tersebut adalah urusan-urusan dunia. Semisal apakah seseorang nikah di usia muda, apakah jurusan yang akan dipilih, tempat tinggal yang akan didiami, wanita yang akan dinikahi maka hal-hal semacam inilah yang memerlukan sholat istikhoroh.
    2. adapun untuk urusan-urusan akhirat yang jelas hukumnya seperti sholat 5 waktu yang wajib dikerjakan, sholat dhuha yang disunnahkan untuk ditunaikan. Intinya segala hal yang berkaitan dengan akhirat dan telah diketahui hukumnya semisal wajibnya zakat mal,  sunnahnya infaq, haramnya zina, terlarangnya rokok maka sudah jelas tindakan apa yang perlu dilakukan sehingga tidak membutuhkan sholat istikhoroh.
  2. Beliau mengajari shalat ini sebagaimana beliau mengajari surat dari Al Qur’an.
    1.  Hal ini menunjukkan besarnya perhatian beliau dalam mengajari para sahabatnya doa istikhoroh sekaligus menjadi pentingnya doa istikhoroh bagi kehidupan seorang muslim.
  3.  Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan,
    1. Kalimat diatas mengandung faidah bahwa doa istikhoroh dibaca ketika seseorang telah benar-benar bertekad melakukan sesuatu  yang telah ia pilih dan belum dia kerjakan. Bukan sebagaimana yang dipahami sebagian orang bahwa doa istikhoroh adalah doa yang dibaca ketika menghadapi kebingungan dalam memilih salah satu dari 2 atau lebih pilihan. Dan berharap dengan doa tersebut agar Allah memberikan petunjuk pilihan mana yang paling baik baginya.
  4. maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu
    1. potongan hadits ini merupakan petunjuk bahwa sholat yang mana setelahnya seorang muslim membaca doa istikharah adalah sholat-sholat yang hukumnya dianjurkan alias disunnahkan. Contohnya adalah sholat tahiyatul masjid, sholat dhuha, sholat tahajud dll
 bersambung.......insya Allah
didedikasikan untuk sahabat-sahabatku yang saat ini sedang membutuhkan doa tersebut

Comments