Kunci Kebahagiaan Dunia Akhirat Pada 10 Ayat pertama Mushaf Al Qur'an

Bismillah

1) QS 1 ayat 5

Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan (QS 1:5)

Syaikh Muhammad bin Nashir As Sa'dy menjelaskan

Maksud dari ayat ini adalah ikrar hamba bahwa Allah lah satu-satunya yang berhak diibadahi dan hanya kepada Ar Rahman mereka memohon pertolongan.

Ibadah adalah segala sesuatu yang Allah ridhai dan cintai  berupa ucapan dan perbuatan yang lahir maupun batin. Sedangkan isti'anah atau memohon pertolongan mengandung 2 makna. Memohon pertolongan kepada Allah dengan bersandar dan berserah diri kepada-Nya (setelah berusaha, ed). Sebagai bentuk upaya meraih sesuatu yang bermanfaat dan menghindar dari beragam keburukan. Disertai keyakinan kuat kepada Allah bahwa Ar Rahman akan menolongnya.

Kedua hal tersebut (beribadah dan memohon pertolongan hanya kepada Allah, ed) adalah sarana menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Jalan meraih keselamatan dari segala macam kejelekan. Tidak ada metode yang dapat mengantarkan hamba raih kesuksesan di alam fana dan keabadian kecuali dengan menegakkan peribadahan kepada Allah dan bermunajat kepada-Nya agar senantiasa ditolong.

Disebutkannya isti'anah (memohon pertolongan) setelah ibadah  merupakan isyarat bahwa untuk dapat mengerjakan segala macam ibadah, seorang hamba amat membutuhkan pertolongan Allah. Andaikan Allah enggan menolong, tentu manusia tidak mungkin mampu menjalankan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi segala perbuatan terlarang.

2) QS 2 ayat 2

Dan orang-orang yang menegakkan sholat serta menginfakkan sebagian harta yang Kami berikan kepada mereka..........mereka itulah orang-orang yang berada diatas petunjuk dari Rabb mereka dan merekalah kelompok yang beruntung (QS 2: 2-5)

Berkaitan dengan ayat diatas, guru Syaikh Muhammad bin Soleh Al Utsaimin rahimahullah bertutur:

Dalam banyak kesempatan, Allah gandengkan penegakkan ibadah sholat dan penunaian infak karena keduanya serupa dalam satu hal. Sholat merupakan ibadah yang didalamnya terkandung keikhlasan beribadah kepada Allah. Pun demikian dengan infak, padanya tersirat nilai-nilai ketulusan berbuat baik kepada sesama manusia.

Keberuntungan dan kebahagiaan seorang akan terwujud manakala terkumpul padanya 2 hal tersebut.  Keikhlasan beribadah kepada Allah dan ketulusan memberi manfaat kepada makhluk. Sebagaimana musibah dan kesengsaraan akan mendera hamba bila kesehariannya tidak diwarnai dengan pemurnian ibadah kepada Allah dan tindakan nyata lapang dada membantu sesama. Tidak ikhlas dan tidak menebar manfaat kepada khalayak disekitar.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan Kebahagiaan berpusar pada 2 pasang poros. Ibadah yang berpasangan dengan Isti'anah dan keikhlasan kepada Allah yang bergandengan dengan ketulusan membantu sesama.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

Tulisan ini dirangkum dari Kitab Taisir Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan karya Syaikh Abdurrahman bin Naashir As Sa'dy Rahimahullah

RS JIH Yogyakarta  20 April 2014




Comments