Bismillah
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu adab islami, Akhlak terpuji, menutupi aib sesama muslim. Sumber dari ulasan yang akan kami sampaikan adalah hadits berikut ini:
Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda (yang artinya):
Tidaklah seorang hamba (yang
beriman, ed) menutupi aib sesama muslim di dunia, kecuali Allah akan
menutupi keburukannya di akhirat kelak 
[HR Muslim No. 2590]
Pelajaran Hadits
A.  Kewajiban Menutup Aib
Saudara Seiman
Hadits ini mengajarkaan
 kepada umat Islam untuk merahasiakan kejelekan saudaranya yang dia
 lihat. Tidak menyebarkan maksiat yang diperbuat saudaranya kepada
 orang lain.
B. Jangan Lupa Menyampaikan
Nasehat
Meski  menutupi aib saudara
 seiman diperintahkan, akan tetapi hal tersebut harus dibarengi upaya
 memperbaiki dan manasehati yang bersangkutan. Sedangkan nasehat pada
 hakikatnya adalah menginginkan kebaikan bagi yang dinasehati. Oleh
 karena itu penyampaiannya perlu diiringi dengan sikap bijak dan
 hikmah.
C. Tidak Semua Aib Boleh
Ditutupi
Menurut Syaikh Muhammad bin
Saleh Al Utsaimin terdapat 2 jenis sikap menutupi aib saudara  
seiman. Pembagiannya adalah
sebagai berikut:
1. Menutupi aib yang
terpuji. Ini berlaku jika objek yang ditutupi aibnya adalah orang
baik.  Aktivitasnya sehari-hari dipenuhi amal saleh dan kebaikan.
Namun suatu ketika tergelincir  sehingga melakukan kesalahan. Maka
jika seseorang melihat kesalahan tersebut, hendaknya dia  menutupi
aib tersebut 
2. Menutupi aib yang
tercela. Hal ini terjadi manakala si pelaku maksiat adalah orang yang
 terbiasa dengan maksiat. Sering berbuat kerusakan dan kejahatan
ditengah masyarakat. Oleh  karena itu jika seseorang melihatnya
mengerjakan perbuatan jelek, sementara jika dibiarkan dan  ditutupi,
kejahatannya semakin merugikan orang banyak, maka menutupi aib si
jahat adalah  perbuatan dosa. 
D. Manfaat Menutupi Aib
Saudara Seiman 
Barangsiapa menutupi aib
seorang muslim di dunia, maka dihari kiamat akan dibalas dengan  hal
yang serupa. Aib dan keburukannya akan Allah tutupi sebagai ganjaran
untuknya.  Penutupan aib yang Allah berikan kelak berupa salah satu
dari hal berikut
E. Jenis-Jenis Penutupan Aib di Akhirat
1. Allah tidak akan bertanya tentang maksiat yang pernah dikerjakan di dunia dihadapan para makhluk yang ada di padang mahsyar Karena dosa-dosa yang ada diampuni oleh Al Ghoffar
2. Allah tidak akan membeberkan kejelekan hamba dihadapan hamba ketika mereka dikumpulkan di padang mahsyar. Akan dijadikan untuk hamba pertemuan dan persidangan tertutup antara dirinya dan Sang Pengadil
F. Balasan Tergantung Amal
Perbuatan
Hadits ini dalil dari
 sunnatullah yang berbunyi “Al Jaza' Min Jinsil Amal”. Balasan
 yang akan diperoleh seorang hamba semisal dengan apa yang telah
 dikerjakannya di dunia. Perlu diingat, keserupaan ini hanya dalam
 sifat, adapun jumlah dan jenis balasan yang Allah berikan bagi hamba
 yang mengerjakan amal saleh tentu jauh lebih agung ketimbang amalan
 hamba.
G. Seorang Muslim Adalah Cermin Bagi Muslim Yang Lain
Sabda Nabi diatas mengingatkan kita tentang persaudaraan diantara orang-orang yang beriman. Seorang muslim adalah terikat hubungan batin dengan muslim yang lain karena kesamaan aqidah dan iman. Bersama membentuk bangunan ukhuwah yang saling membantu dan menguatkan. Sehingga apabila ada salah seorang diantara saudaranya yang melakukan kesalahan, tidak layak bagi yang lain menyebarkannya. Penyebaran yang membuat saudaranya terhina, malu dan merasa dikucilkan. 
Demikian pembahasan ringkas
mengenai akhlak mulia “menutupi aib saudara seaqidah” yang
diajarkan Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Semoga bermaanfaat.
Nantikan ulasan-ulasan kami berikutnya terkait akhlak, adab dan fiqih
ibadah yang sesuai risalah nubuwwah.
*) Tulisan ini disarikan dari Kitab Bahjatun Nadzhirin Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Salim bin Ied Al Hilali Hafidzhahullah 
**) Ditambah faedah yang kam dapatkan dari kajian Ustadz Zaid Susanto, Lc Hafidzhahullah 

Comments