Amalan Sunnah Bagi yang Mendengar Adzan

بسم الله الرحمن الرحيم

1)      Mengulang bacaan Adzan setelah Muadzin selesai Mengumandakanya

Dalilnya adalah sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam dari sahabat Abu Sa’id Radhiallahu anhu: jika kalian mendengar adzan maka katakanlah sebagaimana yang dikatakan oleh Muadzin  (HR Muslim no 383)
Adapun jika muadzin mengumandangkan “Hayya alaa As Sholah” dan “Hayya alaa Falah” maka ucapkanlah “La Haula wa la Quwwata illa billahi” dalilnya adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khotob Rdhiallahu anhu, Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam bersabda: jika muadzin mngatakan “Allahu akbar Allahu akbar” maka hendaklah kalian mengucapkan “Allahu akbar Allahu akbar”, kemudian jika muadzin mengatakan “Asyhadu An Lailahaillallahu” maka ucapkanlah “Asyhadu an Lailahaillallahu’ maka ucapkanlah,  lalu jika muadzin mengucapkan “Asyhadu anna  Muhammadarrasulullah’ maka ucapkanlah “Asyhadu anna  Muhammadarrasulullah”, lalu jika muadzin mengucapkan “Hayya alaa As Sholah”, maka ucapkanlah “La Haula wa la Quwwata illa billah’, lalu jika muadzin megnucapkan “Hayya alaa Falah” maka ucapkanlah “La Haula wa la Quwwata illa billahi” lalu jika muadzin mengucapkan “Allahu akbar Allahu akbar” maka ucapkanlah “Allahu akbar Allahu akbar” lalu jika muadzin mengucapkan “Lailahaillallahu” maka ucapkanlah “Lailahaillallahu”  (HR Muslim no 385)

                Adapun jika adzan sholat subuh , maka ketika muadzin mengucapkan kalimat “As Sholatu khairun minan naum” maka jawaban yang kita berikan adalah semisal dengan kalimat tersebut, hal ini berdasatrkan keumuman hadits Abu Sa’id Radhiallahu anhu
                Dibolehkannya menjawab kalimat 2 syahadat dalam adzan dengan ucapan “ana” atau “wa ana asyhadu” berdarkan sebuah hadits dari Sahl bin Hanif bahwasanya dia mendengar sahabat Muawiyah Radhiallahu anhu ketika dia sedang duduk diatas mimbar, maka setelah muadzin mengucapkan “Allahu  akbar Allahu akbar” maka Muawiyah berkata “Allahu akbar Allahu akbar”, ketika muadzin mengucapkan “Asyhadu an Lailahaillallahu’’ maka Muawiyah mengucapkan “wa ana” ketika muadzin mengucapkan “Asyhadu anna  Muhammadarrasulullah’’ maka Muawiyah mengucapkan “wa ana”  maka setelah muadzin menyelesaikan adzannya maka muawaiyah berkata: “wahai manusia sesungguhnya aku mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam mengucapkan hal itu ketika muadzin mengumandangkan adzan, beliau Shalallahu alaihi wa salam mengucapkan seperti apa yang kalian dengar dari perkataan-perkataanku (HR Bukhari no 914)

2)      Bershalawat kepada Nabi Shalallahu alaihi wa salam dan meminta kepada Allah “Al Wasilah” bagi Nabi Shalallahu alaihi wa salam


Dari Abdullah bin Amr bin Ash Radhiallahu anhu berkata, Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam bersabda:  jika kalian mendengarkan muadzin beradzan, maka ucapkanlah seperti yang muadzin ucapkan, lalu bershalawatlah kalian kepadaku, karena sesungguhnya barangsiapa yang bershalawat kepadaku dengan satu shalawat maka Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali, lalu mintalah kepada Allah “Al Wasilah” untukku karena sesungguhnya “Al Wasilah” adalah sebuah tempat di surga yang hanya layak bagi seorang hamba dari hamba-hamba Allah  , dan aku berharap hamba tersebut adalah aku, barangsiapa yang memohon kepada Allah “Al Wasilah” untukku maka dia berhak mendapat syafa’atku  (HR Muslim no 384)
Shalawat yang dimaksud pada hadits ini adalah shalawat yang ada tuntunannya dari Rasulullah shalallahu alaihi wa salam dan diamalkan oleh para sahabat Radhiallahu anhum, dan shalawat yang palingutama dibaca adalah shalawat ibrahimyah yaitu shalawat yang diucapkan pada tasyahud akhir pada sholat dan barangsiapa yang membaca shalawat dengan shalawat yang tidak Rasulullah ajarkan maka amalannya akan sia-sia, tertolak dan dia berdosa sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu alaihi wa salam : barangsiapa yang beramal dengan suatau amalan yang bukan dari ajaran kami , maka amalan itu tertolak (HR Bukhari dan Muslim)
Jabir Radhiallahu anhu berkata, Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam bersabda: barangsiapa yang berdoa ketika selesai mendengarkan adzan dengan doa: “Allahumma Rabba hadzihid da’watit tammati washolatil qoimati atii muhammadanil wasilata wal fadhilata wab’atsahu maqama mahmuda aladzi wa’adtahu”  maka dia berhak mendapat syafa’atku pada hari kiamat (HR Bukhari no 614)

3)      Mengucapkan Syahadat dan Ucapan keridhoan Terhadap Allah, Islam, dan Rasul-Nya


Dari sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash dari Rasulullah shalallahu alaihi wa salam: Barangsiapa yang mengucapkan Asyhadu an Lailahailallahu wahdahu la syarika laka wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasulullahu , rodhitu billahi rabba, wa bil islami diina wa bimuhammadani Shalallahu alaihi wa salam rasulan, maka diampunilah dosa-dosa (kecil, pen) yang telah dia lakukan  (HR Muslim no 386)

4)      Berdoa diantara Adzan dan Iqomat


Dianjurkan banyak-banyak berdoa ketika berada diantara waktu adzan dan iqomat karena waktu itu adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Dalilnya adalah sebuah hadits dari sahabat Anas Radhiallahu anhu bahwa Nabi Shalallahu alaihi wa salam bersabda: doa diantara adzan dan iqomat tidaklah ditolak (maka berdoalah) (Shahih HR Abu Daud, Tirmidzi)

Alhamdulillah aladzi bi ni’matihi tatimus shalihat, selesai diterjemahkan dengan sedikit penambahan dari Shahih fiqih Sunnah jilid 1 hal 286-287  di rumah Prof. Hasanu Simon Hafidzhahullahu 17 Muharram 1431 H

Comments