Renungan Tentang Sebab Azab Kubur

بسم الله ِالرحمنالرحيم

                 Imam As Safariyani Rahimahullahu mengatakan: Sebab sebab Allah mengadzab hamba-hamba-Nya dibagi menjadi 2 jenis: sebab global, dan sebab yang khusus

                Sebab Global Allah mengadzab hamba-hamba-Nya disebabkan kebodohan hamba terhadap Allah dan ketidaktaatan hamba kepada Allah dan juga perbuatan maksiatnya, dan Allah tidak mengadzab ruh hamba yang mengenal Allah, mentaati perintah Alah dan menjauhi larangan-Nya. Sesungguhnya adzab kubur adalah tanda kemurkaan dan kemarahan Allah kepada hamba-Nya. Dan Barangsiapa yang marah kepada Allah pada kehidupan dunia dalam bentuk melakukan larangan dan belum bertaubat sebelum mati,  maka dia berhak mendapat adzab Allah sesuai dengan kadar maksiat yang dia lakukan kepada Allah. Semakin sedikit perbuatan maksiat seorang hamba maka semakin ringan adzab kubur yang dia terima dan semakin banyak dan besar perbuatan maksiat seorang hamba maka sebesar dan sebanyak itupula adzab yang dia terima.


                Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam telah menceritakan tentang keadaan 2 orang laki-laki yang diadzab dikuburan mereka, lelaki yang pertama adalah orang yang suka mengadu domba diantara manusia, dan yang kedua adalah laki-laki yang kencing ditempat terbuka, pada kesempatan lain Rasulullah shalallahu alaihi wa salam menceritakan seseorang yang menerima adzab kubur disebabkan sholat tanpa berwudhu, dan orang yang mengatahui ada seorang yang didzalimi dan disiksa namun dia tidak menolongnya, dan orang yang membaca Al Qur’an namun dimalam harinya dia tidur dan tidak mengamalkan isi Al Qur’an disiang harinya, pezina yang laki-laki dan perempuan, orang yang malas melakaukan sholat subuh, orang yang enggan membayar zakat, orang yang menyebarkan fitnah diantara manusia, orang yang bengis, orang yang suka berbuat riya’, orang yang sombong, orang yang suka mencela dengan perbuatan atau perkataan, .Dan ini adalah sebab-sebab khusus seorang hamba mendapat adzab kubur
Diterjemahkan dari kitab Al Irsyad ilaa Shahihil I’tiqad karya Syaikh Dr.Sholih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan hal 274
Alhamdulillah aladzi bi ni’matihi tatimus shalihat diselesaikan di rumah Prof. Hasanu Simon 16 muharram 1431 H

Comments