Berwudhulah di Rumahmu!, Lelah Hilang Pahala Datang



بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah yang Maha Mulia dan Memuliakan siapa saja dari hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya. Shalawat serta salam kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa salam pembawa risalah yang penuh dengan berkah dan kemudahan. Saudaraku yang dimuliakan Allah ta’ala telah berjumpa segenap dari kita dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah, dimana Allah memuliakan hamba-hamba-Nya yang memuliakan bulan ramadhan dengan melakukan berbagai amal ketaatan. Di bulan Ramadhan kita dapati masjid-masjid kaum muslimin penuh sesak dengan jama’ah yang berbuka puasa di masjid, begitupula ketika sholat isya’ dan tarawih, dan ini adalah satu hal yang sangat menggermbirakan bagi kita semua manakala melihat banyak dari kaum muslimin memakmurkan masjid dengan melaksanakah sholat berjama’ah.
Namun sebagian dari kaum muslimin ada yang melewatkan satu hal yang dianggap sepele disisi mereka, akan tetapi besar dan agung disisi Allah ta’ala, yaitu berwudhu dirumah / tempat tinggal sebelum berangkat menuju masjid untuk melaksanakan sholat. Akibatnya ketika banyak dari kaum muslimin belum berwudhu dirumah manakala hendak sholat berjama’ah  terjadilah antrian panjang di tempat-tempat wudhu yang tersedia, bahkan seringkali akibat panjangnya antrian wudhu, hilanglah satu keutamaan yang agung dalam sholat berjama’ah yaitu melakukan takbiratul ihram bersama imam sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits dimana Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda
من صلى لله أربعين يوما في جماعة يدرك التكبيرة الأولى كتبت له براءتان براءة من النار وبراءة من النفاق

Barangsiapa yang shalat karena Allah selama 40 hari secara berjama’ah dengan mendapatkan Takbiratul pertama (takbiratul ihramnya imam), maka ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat kemunafikan (HR Tirmidzi dihasankan oleh Syaikh Al-Bany dalam As-Shahihah no 2652). Dari hadits dapat disimpulkan  bahwa kerugian yang besar bagi orang yang belum berwudhu dirumah ketika hendak sholat berjama’ah di masjid sehingga harus menunggu antrian wudhu, yaitu kehilangan keutamaan mendapatkan takbiratul ihram, belum lagi kerugian tenaga karena tubuh harus berdiri menunggu antrian.
                Adalah Rasulullah shalallahu alaihi wa salam telah mengajarkan kepada umatnya adab-adab sebelum berangkat shalat berjama’ah di masjid. Yang mana kecil kemungkinan kita akan ketinggalan takbiratul ihram bersama imam jika tuntunan belian shalallahu alaihi wa salam kita laksanakan. Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:
مَنْ تَوَضَّأَ لِلصَّلَاةِ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ مَشَى إِلَى الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ فَصَلَّاهَا مَعَ النَّاسِ أَوْ مَعَ الْجَمَاعَةِ أَوْ فِي الْمَسْجِدِ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ذُنُوبَهُ
Barangsiapa yang berwudhu’ dengan sempurna, kemudian berjalan untuk mengerjakan shalat fardhu lalu mengerjakannya bersama orang-orang atau bersama jama’ah atau di masjid, maka Allah mengampuni dosa-dosanya.’” (HR. Muslim no 232). Dalam riwayat lain Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:,
أَنَّهُ إذَا تَوَضَّأَ , فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ . ثُمَّ خَرَجَ إلَى الْمَسْجِدِ لا يُخْرِجُهُ إلا الصَّلاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إلا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ , وَحُطَّ عَنْهُ خَطِيئَةٌ .
Shalatnya seorang laki-laki bersama jama’ah di masjid, dilipat gandakan dari sholatnya dirumah dan dipasarnya, hal itu apabila dia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu keluar menuju masjid, tidaklah dia keluar kecuali untuk sholat, maka tidaklah dia melangkahkan kakinya satu langkah kecuali dinaikkan untuknya satu derajat dan dihapuskan darinya satu  kesalahan (HR Bukhari dan Muslim).

Saudaraku, bukankah satu hal yang mudah apa yang Rasulullah shalallahu alaihi wa salam ajarkan ini, namun betapa banyak keutamaan yang akan kita dapat manakala hal yang mudah ini kita kerjakan ditambah lagi kita tidak perlu buag-buang tenaga untuk berdiri menunggu antrian wudhu di masjid apalagi di saat-saat buka puasa bersama. Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga yang sedikit ini bermanfaat. Allahumma infa’naa bi maa alamtanaa wa alimnaa bima yanfa’unaa wa zidnaa ilman.
                                                                                                                                               
Alhamdulillah aladzi bi ni'matihi tatimus shalihaat, 
Rahmat Ariza Putra Pogung rejo 17 Ramadhan 1431 H



                                                                                                                                               

Comments

abu komentator said…
pertamax GAN..
Alhamdulillah
ckckckckck main pertamax di blogku, apo indak ada yang lain kangmase komentarnyo..?