Seperti Apa Istri & Anak yang Menyenangkan Hati Seorang Muslim


بسم الله الرحمٰن الرحيم

Segala puji bagi Allah ta’ala Dzat yang berfirman: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah shalallahu alaihi wa salam, keluarga, sahabat, serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Berangkat dari permintaan seorang adik tercinta, seorang saudara yang mencintaiku karena Allah. Seorang pemuda muslim yang kukenal via dunia maya, sering menemaniku berbincang dan berbagi via messenger tatkala kesepian mengahampiriku ditengah masa penantian, semoga Allah senantiasa menyayangi dan menjaganya diatas kebenaran islam. Sebenarnya agak berat bagi saya menulis artikel ini, mengingat saya sendiri belum memiliki istri dan anak dan khawatir sebagian teman menganggap saya seorang pemuda yang tak henti-hentinya membahas permasalahan nikah. Namun mengingat permintaan pemuda tersebut dan menurut saya tak ada salahnya berbagi ilmu, makadengan mengharap taufiq Allah ta’ala berikut sedikit ilmu yang bisa saya sampaikan berkaitan dengan judul artikel ini.

Diantara Doa Hamba Ar Rahman 

                Dalam surat Al Furqan, Allah ta’ala menyebutkan belasan ciri-ciri hamba-Nya yang akan menjadi penghuni surga. Diantara tanda-tanda itu, adalah hamba-hamba Allah yang berdoa kepada Dzat yang amat luas kasih sayang-Nya dengan doa  

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al Furqon  74).
                Lihat kawan, betapa Allah dzat yang maha pemurah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Dia jadikan doa ini satu diantara  banyak ciri hamba-hamba yang beruntung menjadi penghuni surga. Bukankah kita butuh istri, bukankah kita sangat menginginkan anak sebagai penerus keturunan, dan memang hal ini adalah fitrah kita. Allah ta’ala berfirman:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Al Imran 14)

Seperti Apa Istri & Anak yang Menyenangkan Hati Seorang Muslim

                Sekarang ini saya yakin, dikepala teman-teman berputar pertanyaan seru, Seperti apa sih Istri dan Anak yang membuat hati kita selaku seorang muslim bahagia ? Mungkin yang sudah nikah tahu jawabannya, namun bagaimana dengan pemuda bujang seperti penulis ini atau teman-teman yang lain mengetahuinya, padahal melamar seorang muslimah saja belum, apalagi punya anak ? he he. Oke biar tidak penasaran, yuk kita tegok ucapan dan perkataan ulama tafsir di kitab-kitab mereka, ketika mereka mendefinisikan makna istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) atau  قُرَّةَ أَعْيُنٍ,  yang terdapat pada surat Al Furqan 74.

                Disebutkan dalam kitab Tafsir yang terkenal dan bahkan dijadikan kurikulum pendidikan islam di Saudi Arabia , bahwa makna istri dan anak yang menyenangkan hati seorang hamba Allah adalah manakala dia melihat istri dan anaknya menjadi hamba Allah yang taat kepada-Nya [1]. Syaikh Abu Bakr Jabir Al Jazairi Hafidzhahullahu berkata: makna istri dan anak yang menyenangkan hati seorang muslim adalah istri dan anak yang mempelajari petunjuk (apa yang terdapat dalam Al Qur’an dan Sunnah) kemudian beramal berdasarkan petunjuk itu dalam rangka mencari ridho Allah ta’ala atau menjadi istri dan anak yang taat kepada Allah dan hanya beribadah kepada-Nya semata[2]. Disebutkan pula dalam tafsir At  Thobari, dari Ibnu Juraij makna قُرَّةَ أَعْيُنٍ  adalah anak dan istri yang beribadah kepada Allah dan berbuat ihsan[3] dalam ibadah kepada Allah[4]

Dari beberapa tafsir diatas maka dapat dikatakan pula bahwa anak dan istri yang taat kepada suami dan tidak durhaka kepadanya termasuk kedalam makna قُرَّةَ أَعْيُنٍ. Karena kedua hal itu termasuk dalam makna ketaatan kepada Allah, mengingat Allah dan Rasul-Nya memerintahkan seorang istri dan anak untuk taat kepada suami dan bapaknya selama tidak bermaksiat kepada Allah. Cukup saya kira apa yang bisa sampaikan, sebenarnya masih banyak definisi yang belum saya sampaikan pada tulisan ini, karena keterbatasan ilmu maka demikian yang bisa saya sampaikan. Apa yang benar dari tulisan ini mutlak berasal darI Allah, adapun kesalahan berasal dari diri saya dan godaan syaithan. Semoga bermanfaat bagi saya dan seluruh kaum muslimin yang membacanya.

Alhamdulillah aladzi bi ni’matihi tatimush shalihaat
22:00, Kamar mas Fahmi, mbarek 13 oktober 2010.
Rahmat Ariza Putra



[1] Tafsir Jalalain. Maktabah Syamilah.
[2] Aisirut tafasir. Maktabah Syamilah
[3] Rasulullah shalallahu alaihi wa salam mendefinisikan ihsan dengan perkataan beliau: Hendaklah engkau beribadah kepada Alloh seolah-olah engkau melihat-Nya. Namun jika engkau tidak dapat (beribadah seolah-olah) melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihat engkau.”(HR Muslim)
[4] Tafsir At Thobari. Maktabah Syamilah

Comments

Abdurrahman said…
Artikel yang bagus, insya Allah bermanfaat.
Hersanto's life said…
artikel yang bagus dik, jazakillah khoir
FWH
@mas hersanto: saya laki2 mas, he he harusnya Jazakallahu khairan, wa Jazakallahu khairan