Penjelasan Hadits Manisnya Iman


بسم الله الرحمٰن الرحيم

                Segala puji penuh cinta dan pengagungan hanya milik Allah semata. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan pengikut beliau yang setia hingga akhir zaman.  

                Sahabat Anas bin Malik Radhiallahu anhu meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

ثَلاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاوَةَ الإيمانِ : أنْ يَكُونَ اللهُ وَرَسُولُهُ أحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سَوَاهُمَا ، وَأنْ يُحِبّ المَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إلاَّ للهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أنْ يَعُودَ في الكُفْرِ بَعْدَ أنْ أنْقَذَهُ الله مِنْهُ ، كَمَا يَكْرَهُ أنْ يُقْذَفَ في النَّارِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ

"Tiga hal yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia mendapat manisnya iman yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai olehnya daripada selain keduanya, mencintai seseorang hanya karena Allah, dan ia benci untuk kembali ke dalam kekafiran sebagaimana bencinya untuk dicampakkan ke dalam neraka." (Mutafaqqun Alaihi)

Faidah Hadits[1]:

1.       Iman memiliki rasa manis yaitu kenikmatan yang dirasakan saat beramal dengan amal ketaatan.

2.      Hendaknya kecintaan seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya lebih banyak daripada kecintaannya kepada anak, istri, dirinya sendiri dan manusia seluruhya.

3.      Tali silaturahmi antara kaum muslimin tegak diatas kecintaan pada Allah.

4.     Membenci kekafiran hanya dapat terwujud dengan cara menjauhinya dan menjauhi sebab-sebab kekafiran dan segala sesuatu yang mendekatkan kepada kekafiran semisal perbuatan maksiat dan melakukan perbuatan yang dianggap ibadah akan tetapi tidak ada perintahnya dari Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

5.     Mencintai karena Allah bisa diwujudkan  dengan cara mencintai segala sesuatu yang Allah cintai dan mencintai orang-orang yang mencintai Allah serta membenci segala hal yang Allah benci dan membenci orang-orang yang membenci Allah.

6.     Mencintai Allah juga dapat diwujudkan dengan membenci segala hal yang bertentangan dengan iman dengan kebencian yang melebihi rasa bencinya jika dirinya diceburkan dalam api.

Tulisan ini didekasikan untuk seluruh keluarga baruku di MER-C. dan seluruh kaum muslimin yang sedang menderita akibat bencana letusan merapi. Semoga bermanfaat bagi mereka yang membaca tulisan ini. Segala bentuk kesalahan yang tergores pada tulisan ini berasal dari saya dan godaa syaithan. Adapun kebenaran mutlak berasal dari Allah. Alhamdulillahi Aladzi bi ni’matihi tatimush shalihaat

Markas MER-C 22.05 senin 9 Dzulhidjah 2010
Rahmat Ariza Putra


[1] Diterjemahkan dan diringkas dari kitab Bahjatun Nadzhirin karya Syaikh Salim Ied Al Hilaly Hafidzhahullahu

Comments