Bismillah
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Dzat yang telah menjadikan gunung sebagai pasak, langit sebagai atap, dan bumi sebagai tempat berpijak serta satu-satunya Tuhan yang berhak disembah oleh seluruh makhluk. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan seluruh pengikut beliau yang setia hingga akhir zaman. Saudaraku, semoga Allah senantiasa menetapkan kita semua dalam iman, islam dan sunnah. Dibawah ini akan disampaikan sebuah hadits dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan sedikit penjelasan tentangnya. Sebuah hadits shahih yang didalamnya terdapat pelajaran tentang istiqomah dalam iman dan islam serta sunnah.
Matan Hadits
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitabnya sebuah hadits dari sahabat Abu Umroh Sufyan bin Abdullah Radhiallahu anhu, bahwa beliau berkata: wahai Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam katakanlah kepadaku sebuah perkataan dalam islam, yang aku tidak akan bertanya tentang perkataan itu kecuali kepada dirimu. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: katakanlah, aku beriman kepada Allah kemudian tetaplaj istiqomah dalam iman tersebut (HR Muslim no 38)
Penjelasan Hadits :
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin Rahimahullahu berkata: Istiqomah adalah ketetapan seorang hamba untuk menerus menegakkan syariat Allah sebagaimana yang Allah perintahkan dengan ikhlas. Adapun perintah untuk mengatakan aku beriman kepada Allah bukan sekedar perintah untuk mengucapkan kalimat itu tanpa diiringi amal perbuatan, karena sebagian manusia yang mengatakan dirinya beriman dengan Allah dan hari akhir hakikatnya mereka bukanlah orang yang beriman dengan keduanya. Akan tetapi yang dimaksud dengan perintah diatas adalah pengucapan yang diringi dengan keyakinan kuat dalam hati dan dibuktikkan dengan amal perbuatan. Keimanan yang dimaksud mencakup iman dengan keberadaan Allah, iman kepada keesaaan Allah dalam rububbiyah, uluhiyyah, asma wa shifat, dan juga keimanan terhadap berita yang berasal dari Allah serta keimanan terhadap hukum-hukum Allah. Dan jika engkau telah beriman kepada hal-hal tersebut maka istiqomahlah didalamnya, dengan tidak berpaling ke kanan dan kekiri atau mengurangi dan menambahi.
Istiqomah yang diperintahkan dalam hadits ini mencakup istiqomah dalam keimanan terhadap Allah, malaikat, kitab, para rasul, dan beriman kepada taqdir Allah yang baik dan yang buruk, juga istiqomah dalam menegakkan sholat, puasa, zakat, dan segala hal yang Allah perintahkan baik yang wajib ataupun yang sunnah. Perintah untuk istiqomah setelah beriman menunjukkan bahwa keistiqomahan hanya dapat terwujud setelah adanya keimanan. Karena diantara syarat sahnya sebuah amalan adalah adanya keimanan pada diri orang yang beramal. Sungguh para ulama telah sepakat bahwa syarat sah diterimanya sebuah amalan seorang hamba disisi Allah adalah adanya keimanan kepada Allah dan segala sesuatu yang berasal dari-Nya.
Faidah Hadits
1. Istiqomah dalam iman dan islam adalah perkara yang Allah wajibkan bagi seluruh hamba-Nya.
2. Dianjurkan bagi seseorang untuk bertanya dengan suatu pertanyaan yang didalam jawabannya terkumpul banyak kebaikan
3. Hadits ini mengajarkan kepada kita untuk bertanya kepada ahli ilmu jika kita tidak mengetahui
4. Hadits ini menunjukkan bahwa bagi seorang hamba yang ingin bertanya dalam seuatu permasalahan, hendaknya dia menanyakannya kepada orang yang paling berilmu yang berada disekitarnya. Karena dalam hadits ini sahabat Abu Umroh Radhiallahu anhu tidak mencari jawaban dari pertanyaannya kepada para sahabat senior yang lebih banyak ilmunya dari beliau, akan tetapi beliau langsung mencari jawabannya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
5. Hadits ini menunjukkan bahwa yang menjadi tujuan utama kehidupan para sahabat adalah akhirat dan para sahabat adalah manusia-manusia yang selalu mencari kebaikan dan bersegara untuk melaksanakannya.
6. Keimanan terdiri dari ucapan dan perbuatan serta keyakinan dalam hati.
7. Keistiqomahan memiliki kedudukan yang tinggi dalam islam, yang mana keistiqomahan menunjukkan kesempurnaan iman dan keluhuran tekad.
Demikian yang bisa disampaikan, semoga bermanfaat bagi penulis dan kaum muslimin seluruhnya. Jika ada kesalahan dalam tulisan ini mutlak berasal dari penulis dan godaan syaitan, adapun kebenaran mutlak datangnya dari Allah. Alhamdulillahi aladzi bi ni’matihi tatimus shalihaat.
Markas MER-C 21.21. 1 Muharram 1432 H
Seorang hamba yang selalu mengharap diberi keikhlasan dalam setiap amal perbuatan
Rahmat Ariza Putra
Comments