Mendapat Istri dan Menantu Sholih karena Doa


Bismillah

                Segala puji bagi Allah ta’ala. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, keluargaa dan sahabat beliau. Tanpa berpanjang lebar. Saya akan langsung menceritakan sebuah kisah penuh hikmah yang terdapat pada buku berjudul “Doa”. Karangan Ustadz Abu Abdillah Umar Hafidzhahullahu.

                Ada seorang ahli ibadah yang tinggal di Mekah, ia sudah tidak mempunyai penghasilan lagi. Suatu hari ia ia sangat kelaparan dan hampir-hampir meninggal karenanya.  Ketika berjalan di salah satu jalan di Mekah, ia melihat seuntai kalung  yang tampaknya mahal tergeletak. Diambilnya kalung itu dan dibawanya ke Masjidil Haram. Di sana ada seseorang yang mencari kalung itu. Ia bercerita, “Setelah orang itu menyebutkan ciri-cirinya, kalung itu saya kembalikan 
 kepadanya. Saya tidak meminta imbalan sedikitpun darinya.

                Yang saya lakukan hanya berdoa, “Ya Allah, sesungguhnya aku tidak meminta imbalan karena-Mu, maka berilah ganti dengan yang lebih baik,” katanya. Kemudian ahli ibadah itu berlayar. Di tengah lautan angin ribut mengaramkan kapalnya. Ia selamat sampai ke sebuah pulau dengan berpegangan dengan sebatang kayu. Di sana dia mendapati sebuah masjid. “Aku duduk disana dan menunaikan sholat bersama penduduk pulau itu. Suatu saat aku dapati lembaran mushaf, kupungut dan kubaca. “Orang-orang yang melihatnya berkata. “Ajarilah anak-anak kami 
membaca Al Qur’an!” Maka ia mengajari anak-anak tulis menulis.

                Suatu hari orang-orang  berkata, “Ada seorang gadis yatim. Dulu ayahnya orang yang shalih, tapi sekarang sudah meninggal. Maukah kamu menikahinya?” ia menjawab, “Tidak masalah.” Pernikahan dilangsungkan dan di malam pertama ia melihat kalung yang dilihatnya di Mekah menghiasi leher istrinya. Ia pun meminta istrinya untuk meceritakan ihwal kalung itu. Istrinya menjawab, “Kalung ini pernah hilang di Mekah. Seseorang mengembalikan pada ayah. Sebelum wafat beliau sempat berdoa kepada Allah kiranya Dia berkenan penemu kalung ini dengan orang tuaku lalu menikahkannya denganku. ‘Akulah orangnya.”[1]

Subhanallahu, betapa barakah pernikahan yang didapatkan karena doa, karena yang memilihkan adalah Allah.

Sekian apa yang saya sampaikan. Semoga apa yang baru saja diceritakan menjadi pelajaran bagi kita semua.
Alhamdulillahi aladzi bi ni’matihi taimush shalihaat

               


[1] Kisah ini diceritakan oleh Ibnu Jauzy namun penulis tidak menyebutkan di kitab mana ibnul jauzy menyampaikan kisah ini 

Comments

toto said…
::
subhanallah . . .
mengharukan dan . . . .
Cerita Pasutri said…
pengen cepet nikah ya hehehe
toto said…
hehhe , , ,
klo aku memang pengen cepet nikah @Cerita Pasutri :)