Bismillah
Allah ta'ala berfirman
هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Al Qur'an itu adalah petunjuk bagi orang yang bertaqwa (QS 2:2)
Kata petunjuk/huda pada ayat ini tidak memiliki objek. Padahal Allah bisa saja menyertakan objek untuk kata "huda" misal "kehidupan akhirat" atau "problem agama". Sehingga format kalimat menjadi utuh sebagai berikut "Petunjuk/solusi pada kehidupan akhirat bagi orang yang bertaqwa" atau "Petunjuk/solusi problem keagamaan bagi orang yang bertaqwa"
Namun demikian, dengan ketiadaan objek untuk "huda" justru ayat ini memberikan faedah, manfaat dan kandungan yang luar biasa. Kenapa demikian?
Dalam kaidah ilmu tafsir terdapat ada sebuah kaidah
"Hadzful Ma'mul Yufidul Umum"
"DIhapusnya objek pada sebuah kalimat menunjukkan keumuman cakupan"
Sebagaimana pada ayat ini, ketiadaan objek menimbulkan konsekuensi bahwa cakupan petunjuk yang Al Qur'an sajikan bagi orang bertaqwa amat luas ruang lingkupnya.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa Al Qur'an merupakan petunjuk untuk memperoleh segala macam kebaikan di dunia akhirat. Solusi untuk beragam problem kehidupan di alam fana maupun kesusaha yang mengancam hamba di alam baka.
Petunjuk yang menjelaskan mana yang benar dan mana yang salah. Petunjuk yang memberi tahu hamba manakah yang shahih dan dhaif.
Petunjuk yang memberi gambaran jelas dan konkrit yang menjelaskan bagaimana cara hamba memperoleh itu semua.
Maka jika kita ingin memperoleh solusi untuk segenap problem kehidupan, pelajari dan kaji Al Qur'an. Telaah dan dalami makna serta kandungan Al Qur'an dengan pemahaman salafu as soleh
Demikian apa yang bisa saya sampaikan.
Tulisan ini saya sarikan dari kitab Taisir Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa'dy rahimahullah.
Studio Radio Muslim, 20 April 2014
Comments