[Jangan Membuang Bangkai Tanaman Sembarangan]

Seperti penyebaran penyakit pada manusia, bakteri, jamur dan virus yang menyerang tanaman juga dapat tersebar akibat sanitasi yang buruk.

Bila dalam dunia kedokteran manusia terdapat kewajiban untuk memisahkan dan menjauhkan sapu tangan penderita TBC, alat makan sekali pakai yang dipakai penderita hepatitis dan jarum suntik bekas pakai   dari jangkauan manusia sehat, maka aturan sanitasi ini juga berlaku pada kehidupan tanaman.

Bila di kebun anda terdapat pohon yang mati akibat penyakit tanaman yang disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri, maka pisahkan, musnahkan atau buang jauh-jauh tanaman tersebut dari kebun anda. Jangan dibiarkan begitu saja di kebun bersama tanaman-tanaman lain yang masih sehat.


Mengapa demikian? Perlu diketahui, meski tanaman inangnya telah mati, namun bakteri, virus dan jamur yang ada pada tumbuhan tersebut tidak serta merta musnah. Bahkan banyak diantara patogen tersebut yang mampu bertahan hidup.



Sebut saja Pseudomonas syringae penyebab penyakit hawar daun pada kopi. Pada kondisi dimana tanaman inang telah mati, tubuh uniseluler bakteri ini  tetap hidup pada bagian daun atau batang bangkai pohon kopi. 


Bila bangkai pohon kopi yang mati tidak segera dibuang jauh-jauh dari perkebunan, maka besar kemungkinan akan terjadi penularan penyakit hawar kopi pada tanaman lain. Penularan akibat hembusan angin, aliran air hujan atau vektor pembawa berupa kutu Acyrthosiphon pisum yang membawa bakteri yang terdapat pada bangkai kopi menempel tanaman lain..  


Jadi jangan buang bangkai tanaman sembaragan. Sebagaimana manusia, kesehatan tanaman juga amat bergantung pada kebersihan sanitasi. Tentu saja praktik sanitasi yang dilakukan penanam dan pemilik tanaman.

---------------------------------------
insert: daun kopi yang terserang penyakit hawar kopi (atas kiri) & bakteri Pseudomonas syringae (bawah kanan)

Comments