Hoax Israel Bantu Saudi di Yaman

 Bismillah


Bismillah

Kenapa saya katakan Hoax, setidaknya ada 6 alasan.

1) MERDEKA.COM situs yang dikenal suka menyebarkan dusta ini memakai rujukan dari situs global research yang berdomisili di Kanada. Dan situs ini mengutip dari akun FB Hassan Zayd, seorang tokoh pengikut setia mantan presiden Ali Abdullah Saleh yang merupakan sekutu pemberontak Syi'ah Hutsi.

Maka pantaskah kita mempercayai sebuah berita yang datang dari pihak pemberontak. Kelompok radikal yang saat ini berusaha mati-matian mempertahankan kekuasaan yang berhasil direbut dari pemerintah Yaman

Selain itu andaikan berita ini benar, situs lembaga kajian militer  dan keamanan global terpercaya seperti Janes pasti akan memberitakan informasi ini. Karena berita ini merupakan sesuatu yang sensasional. Sehingga layak ditelaah dalam kajian geopolitik Timur Tengah.

2) Kalau yang jauh di Kanada mengetahui bantuan militer Israel di Yaman, kenapa yang dekat seperti ARABNEWS, Al Arabiya dan Al Jazeera tidak?

Padahal wartawan mereka bertebaran di pangkalan-pangkalan militer disekitar perbatasan Yaman. Apa mungkin Global Research punya akses khusus ke militer Saudi sehingga dapat memastikan informasi yang disebut tokoh pemberontak

Mungkin akan ada yang nyinyir, "Itu kan media Islam Arab, pasti nyembunyiin aibnya negara Arab". Ucapan ini jelas bertolak belakang dengan fakta bahwa media-media itu mengadopsi paham sekuler. Bahkan dalam banyak berita gemar memojokkan Saudi dengan hukum Islam yang diterapkannya

3) Tidak terdapat berita mengenai bantuan militer Israel kepada Saudi di Yaman pada situs-situs media utama Barat, seperti CNN, REUTER, BBC, CNBC dll. Padahal mereka punya kepentingan besar terhadap berita tersebut seandainya benar.

Kepentingan mendapat kenaikan rating (dapat iklan dan uang lebih banyak) dan keuntungan dalam menyudutkan Saudi di mata umat Islam, dengan menggiring opini bahwa peperangan ini adalah soal pengaruh dan kepentingan politik duniawi saja. Sehingga cara apapun diperbolehkan demi tercapainya tujuan politik, termasuk menerima bantuan zionis.

4) Tidak ada media Israel yang memberitakan hal ini. Padahal Media Israel punya kepentingan besar bila hal ini benar-benar terjadi. Paling tidak agar masyarakat dunia Islam berbaik sangka atau mengurangi kebencian kepada Israel karena membantu saudara sesama muslim. Dan usaha mereka menggiring opini publik agar percaya bahwa konflik Israel dan Palestina adalah soal perebutan wilayah saja. Tidak ada kaitannya dengan agama.

5) Israel tidak punya kemampuan power projection sejauh itu. Artinya Israel tidak memiliki pesawat tempur yang mampu bertempur di Yaman pulang pergi. Jika ingin terlibat di Yaman harus punya pangkalan aju disekitar Yaman.  Dan apabila hal ini terjadi tentu media akan mengetahui informasi kedatangan militer Israel, karena hampir seluruh pangkalan milik negara yang berbatasan dengan Yaman sedang mendapat perhatian ekstra dari wartawan

Kemungkinan yang lain adalah menggunakan pesawat pengisi bahan bakar untuk melakukan pengisian bahan bakar di udara. Dan hal ini harus dilakukan di wilayah udara Saudi.

Sedangkan mempercayai Saudi dan sekutu mengijinkan langitnya diterbangi pesawat zionis sama saja mempercayai bahwa matahari terbit dari selatan. Mengijinkan warga Israel menumpangi Saudi Air saja tidak, kok sampai membiarkan asset tempur Zionis mengudara diatas langitnya

6) Jumlah pesawat tempur Saudi dan Sekutu yang tergabung dalam operasi Decisive Strom berjumlah 176. Semuanya adalah pesawat tempur generasi ke 4 dan 4++ yang dilengkapi dengan bom pintar dalam jumlah yang sangat banyak.

Diluar itu ikut dikerahkan pula pesawat pengisi bahan bakar di udara, A330 MRTT. pesawat AWACS (airborne early warning and control) E3 Sentry, sejumlah helikopter UH-60 CSAR (combat search and rescue)  untuk mendukung serangan udara ke kantong-kantong pemberontak Syi'ah Hutsi

Selain itu hampir seluruh pesawat tempur yang terlibat memiliki data link yang kompatibel satu sama lain. Meskipun dimiliki oleh 10 negara yang berbeda, namun mereka dapat saling bertukar data dan berkoordinasi secara cepat dan mudah. Sehingga memudahkan kerjasama di medan pertempuran.

Jumlah dan kombinasi asset udara ini hampir mirip dengan yang diturunkan NATO di Libya dalam penerapan kawasan "No Fly Zone" tahun 2011 silam.

Artinya pesawat tempur dan pesawat pendukung yang digunakan pasukan koalisi negara-negara Islam sangat cukup untuk mememerangi Syi'ah Hutsi dari udara.

Jika jumlah asset udara yang diturunkan telah cukup maka apa manfaatnya menerima atau meminta bantuan Israel?

Disamping itu, dari sisi hubungan dengan negara-negara Islam dan yang mayoritas penduduknya beragama Islam juga amat merugikan bagi Saudi andai Israel benar-benar ikut terjun di Yaman.

Dengan demikian, andai Israel mengirimkan pesawat tempurnya untuk ikut bergabung, maka bantuan militer Israel ini tidak ada manfaatnya sama sekali bagi Saudi dan sekutu.

Comments

Unknown said…
http://1satu-cahaya.blogspot.co.id/