Pekan lalu Ustadz Salim A Fillah mengingatkan para penulis tentang penyimpangan niat, yang sering mereka lakukan
Kebanyakan ahli pena berpikir bahwa menulis adalah tentang berbagi pengetahuan, yang menurut mereka belum diketahui banyak orang.
Kata beliau ini kurang tepat, seperti yang disampaikan oleh Imam Ahmad tentang belajar. Tujuan menimba ilmu yang pertama adalah menghilangkan kebodohan bukan untuk mengajari orang.
Hal serupa juga berlaku dalam olah kata. Dengan menuangkan apa yang tersimpan dalam ingatan pada sebuah media, penulis dapat mengharapkan koreksi atau tambahan ilmu dari pembaca.
Mungkin kalau dibahasakan dalam kalimat langsung menjadi, "Hai kawan, saya punya sedikit pengetahuan tentang ini, silahkan dibaca. Saya yakin apa yang ada di benak kalian lebih banyak dari isi tulisan ini, oleh karenanya tolonglah beri masukan, yang memperkaya pengetahuan saya."
Setidaknya ada dua manfaat dari niat semacam ini. Penjaga seorang penulis dari ujub alias merasa lebih baik dari pembaca dan pelecut baginya untuk tidak berhenti belajar.
Kebanyakan ahli pena berpikir bahwa menulis adalah tentang berbagi pengetahuan, yang menurut mereka belum diketahui banyak orang.
Kata beliau ini kurang tepat, seperti yang disampaikan oleh Imam Ahmad tentang belajar. Tujuan menimba ilmu yang pertama adalah menghilangkan kebodohan bukan untuk mengajari orang.
Hal serupa juga berlaku dalam olah kata. Dengan menuangkan apa yang tersimpan dalam ingatan pada sebuah media, penulis dapat mengharapkan koreksi atau tambahan ilmu dari pembaca.
Mungkin kalau dibahasakan dalam kalimat langsung menjadi, "Hai kawan, saya punya sedikit pengetahuan tentang ini, silahkan dibaca. Saya yakin apa yang ada di benak kalian lebih banyak dari isi tulisan ini, oleh karenanya tolonglah beri masukan, yang memperkaya pengetahuan saya."
Setidaknya ada dua manfaat dari niat semacam ini. Penjaga seorang penulis dari ujub alias merasa lebih baik dari pembaca dan pelecut baginya untuk tidak berhenti belajar.
Comments