Keinginan kuat untuk terus menemukan solusi atas masalah-masalah yang datang dalam pertanian organik ini nampak dari cerita yang penulis dapatkan. Sebut saja kisah susu basi yang diolah menjadi pupuk daun kaya nutrisi.
Menurut penuturan warga setempat, banyaknya susu sapi perah yang tidak laku di pasaran, memunculkan pertanyaan, apakah susu sapi sisa ini bisa dimanfaatkan untuk pertanian. Untuk menjawabnya, mereka melakukan uji coba, memfermentasi susu sapi. Eksperimen ini bukan tanpa alasan. Pengetahuan bahwa susu mengandung protein dan berbagai mineral menjadi dasar logika yang memberi kemungkinan pemanfaatan susu sebagai pupuk.
Setelah teredekomposisi, petani-petani organik ini menyempotkan larutan susu busuk ke sayuran-sayuran. Sesuai dugaan, pertumbuhan tanaman-tanaman itu lebih baik seusai diberi aplikasi bahan yang semula adalah limbah tersebut.
Inilah salah satu contoh rasa penasaran mengantarkan kepada penemuan. Pembaruan yang dapat menjaga kesinambungan pertanian ramah lingkungan di Selongisor. Masih banyak ilustrasi lain, semisal bagaimana upaya mereka tidak pernah mencari alternatif bahan pestisida alami untuk mengendalikan hama dan penyakit yang menyerang tanpa henti.
Meski telah memiliki CP, pestisida nabati dari biji bengkoang buatan lokal, yang selama ini telah terbukti mampu mengatasi banyak jenis hama, tapi mereka tidak berhenti berkreasi mencoba-coba dedaunan, akar, buah, batang, biji tanaman lain sebagai racun atau penolak hama.
Penasaran merangsang petani-petani ini untuk tidak berhenti di zona nyaman. Rasa ingin tahu menggerakkan mereka untuk terus menyelidiki hal-hal baru yang secara logis mungkin dapat bermanfaat dalam cocok tanam.
Jika menurut neurolog sikap ingin tahu membuat otak sehat, maka bagi anggota kelompok tani organik P4S Tranggulasi karakter ini adalah modal untuk mengurai tantangan-tantangan yang tiada surut datang mengusik sayur-mayur sehat yang mereka budidayakan untuk kebaikan masyarakat. Prinsipnya, stay curios or die
Comments