Umur perjumpaan saya dengan kelompok ini belum lama, sekitar 6 pekan saja. Hanya selisih maju 2 minggu dari tanggal berdiri grup itu dan 11 hari di belakang umur semai benih bawang Lokananta. |
Waktu itu, 7 April 2020, saya memperkenalkan diri kepada mereka sebagai penyuluh swasta non komersil. Di saat yang sama, saya juga menawarkan program demplot edukasi tempat praktik dan mengkaji ilmu budidaya.|
"Kami mau menanam bawang saja," sahut mereka kompak menjawab pertanyaan saya soal komoditas pilihan. Sempat ragu, karena kelompok ini baru, saya ajukan jenis sayur yang lain. "Tidak, bawang saja, kami mau belajar, dan di sini harganya juga mahal," balas mereka tak bergeming. |
Di pertemuan penyuluhan pertama, saya berikan gambaran singkat A - Z cara bertani bawang asal biji, termasuk soal kelebihan dan kekurangannya dibandingkan yang berbahan tanam umbi. |
Saya mengira mereka akan pikir-pikir lagi setelah tahu tingkat kesulitan yang cukup tinggi. Rupanya pantang petani putar kemudi setelah layar berkembang. Walau ia begitu teralineasi jauh lebih asing dari budidaya timun, cabai atau sawi, keputusan tanam TSS telah bulat dimufakati. Alhasil demplot ini seperti lompatan antar dimensi. Menanam umbi bawang belum pernah sama sekali, lalu langsung mencoba yang dari biji.
Seturut prediksi, meskipun petunjuk lengkap telah diberi, sejak hari pertama semai, banyak masalah terjadi. Baik karena faktor human error atau kesalahan manusia. Yang paling parah, secara tidak sengaja, bibit bawang hampir mati karena terkontaminasi bahan aktif parakuat. Inilah titik nadir yang hampir menyudahi. |
Tapi senyatanya pungkasan tidak berlaku. Setelah evaluasi dan patuhi aturan yang disepakati, kini, satu per satu halangan teratasi. Bibit tumbuh subur kembali. Hama sudah terkendali. Bedeng juga telah siap ditanami. Tidak lupa, serba-serbi aplikatif soal pupuk serta pestisida tuntas dipahami.|
Dari banyak pekerjaan berujung kesalahan yang baru pertama kali dialami, sejumlah pelajaran telah tergali dan terpatri. Cobaan, bukan teori, sungguh telah mengakselerasi pertumbuhan kelompok tani Utara Mandiri.
Comments