Manajemen Waktu Berkebun Sayur Non Disruptif Bagi Kelompok Wanita Tani Masyarakat Dayak


Di fase vegetatif, kegiatan budidaya sayur kolektif yang dilakoni oleh KWT yang beranggotakan 10 ibu ibu ini hanya menghabiskan waktu 3 jam per minggu dan 30 menit per hari. Sehingga akumulasi jam kerja selama 3 minggu pertama hanya adalah 16.5 jam.

Waktu tersebut digunakan untuk melakukan penyiraman sekali sehari. Sementara di setiap minggu, aktivitas yang dikerjakan adalah pemupukan, penyiangan gulma, pemasangan juga perapihan ajir dan pengendalian hama

Sementara itu, fase generatif membutuhkan 3 jam per pekan, 1/2 jam per hari, dan 30 menit per 2 hari. Total waktu hingga panen terakhir adalah 22.5 jam selama 21 hari. Alokasi waktu ini tidak berbeda dengan fase vegetatif kecuali pada kegiatan panen yang dilakoni dua hari sekali.

Tidak menguras banyak waktu ibu-ibu, secara keseluruhan, hanya sejumlah 40 hingga 46.5 jam selama 6 - 7 minggu yang diluangkan untuk kegiatan berladang sayur non obligatif ini.

Dari 7-8 jam waktu produktif harian, bertani sayur secara berjama'ah ini hanya menyita 70 menit. Selebihnya, tulang punggung pangan masyarakat Dayak tersebut tetap bisa berladang padi untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok mereka selama setahun

Tanpa menggangu budidaya yang merupakan adat istiadat  yang telah berlangsung selama ribuan tahun, pemilihan komoditas dan waktu yang tepat serta modifikasi teknik bercocok tanam menjadikan Ber(T)ani itu Ben(t)ar



Comments