Kopi Premium Racikan Dapur Sendiri



Setahun di Way Kanan, saya konsisten minum kopi Robusta Tanggamus. Sebelum serumah dengan istri, saya biasa beli bubuk hasil sangrai dan giling petani. Asalnya dari Green Bean petik campur atau full red cherry

Sebagai amatir yang tidak suka kopi instant sachet, saya tahu kopi dari 100% biji asli itu kalau tidak nikmat, pasti nikmat sekali. Ketidaktahuan saya hanya pada cara mendeskripsikan detail cita rasa seusai cupping layaknya barista sejati. 

Bermula dari keinginan menghemat biaya entertain, mulai 3 bulan terakhir saya berhenti belanja bubuk kopi jadi. Tanpa sepengetahuan istri, saya nekat beli Rp. 80.000/kg biji Robusta petik merah murni. 

Rupanya istri pun setuju bahwa kami harus irit minum kopi dengan cara cara sangrai sendiri. Dengan wajan seadanya, entah gimana istri berhasil mengolah biji kopi itu jadi enak sekali. 

Karena kurang percaya penilaian lidah sendiri, saya cari validasi. Saya minta teman di kantor yang paling paham soal kopi mencicipi. Ternyata testimoni dia memberikan konfirmasi dan verifikasi. 

"Kopi ente enak, Light to medium roast kalo ngerasainnya, cuma lebih condong ke light nya mas. Manis petik merahnya masih kerasa, Kalo untuk filteran, light americano, ke ini," katanya memuji. 

Dengan keberhasilan ini, sekarang, kami bisa lebih hemat untuk bisa menikmati kopi nikmat seperti produk keluaran industri.

Comments