Seorang investor retail bermodal minim bisa menerapkan prinsip Dolar Cost Averaging (DCA) versi lite alias ngecer manakala menanamkan modal.
Di pasar bursa, investor bisa ngeteng dengan belanja minimal sebanyak 1 lot atau 100 lembar saham. Dana yang dibutuhkan tergantung harga per lembar.
Regulator IDX (Bursa Saham Indonesia), menetapkan Rp. 50 sebagai harga terendah. Itu artinya kamu hanya butuh modal seharga 1 bungkus es teh jumbo untuk jajan 1 lot.
Memang sekecil itu modal yang diperlukan. Saya pernah investasi dengan nilai yang mirip di emiten $REAL. Waktu itu harganya Rp. 69 alias Rp. 6.900 untuk 1 lot.
Harga tersebut tidak termasuk biaya komisi untuk broker/pialang/platform sebesar 0.15% dari nilai saham ketika dibeli dan 0.25% saat dijual.
Dalam kasus jajan emiten $PTPS di bawah, saya dikenai tambahan Rp. 29 untuk pembelian 100 lembar saham seharga Rp. 19.600.
DCA alias belanja se-lot se-lot sendiri saya terapkan ketika punya uang sisa beli bensin atau duit ganjil di ATM. Dengan metode ini, kini saya memiliki > 50 lot di sejumlah emiten.
Mungkin ini juga bisa digunakan sebagai tips berhenti rokok lalu jadi kaya. Ketika kamu punya uang receh, segera belanjakan saham supaya tidak ada dana tersisa untuk ngebul.
Tentu ada syaratnya, jangan juga kamu investasi di $DADA atau saham gorengan lainnya karena fomo termakan hasutan influencer. Jika hanya ikut-ikutan maka hampir tidak ada bedanya dengan judi.

Comments